5 Jenis Strategi Merger Bisnis: Keuntungan dan Tantangannya
Merger bisnis merupakan langkah strategis yang sering kali diambil oleh perusahaan guna memperkuat posisi pasar sekaligus meningkatkan efisiensi perusahaan. Namun, setiap strategi merger bisnis tentunya memiliki keuntungan dan tantangannya tersendiri.
Nah, simak lima jenis strategi merger bisnis berikut, lengkap dengan pembahasan mengenai keuntungan dan tantangannya.
Merger dan Akuisisi, Apa Itu?

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), merger adalah penyatuan usaha sehingga tercapai pemilikan dan/atau pengawasan bersama; penggabungan dua atau lebih perusahaan di bawah satu pemilikan.
Selain itu, merger juga dapat diartikan sebagai pengambilan seluruh aktiva dan pasiva milik suatu perusahaan yang akan digabungkan dengan perusahaan yang mengambil alih atau perusahaan yang baru.
Lantas, apa yang dimaksud dengan akuisisi? Masih menilik KBBI, akuisisi adalah pemindahan kepemilikan perusahaan atau aset (dalam industri perbankan terjadi apabila pembelian saham di atas 50%); pengambilan kepemilikan perusahaan atau aset; cara memperbesar perusahaan dengan cara memiliki perusahaan lain.
Jadi, apakah merger dan akuisisi sama? Jawabannya “tidak”. Baik merger maupun akuisisi memiliki perbedaan, baik dari segi status badan hukum, prosedur, hingga status karyawan setelah akuisisi atau merger terjadi.
5 Jenis Strategi Merger Bisnis

Bagi para pelaku usaha/bisnis, menerapkan strategi merger bisnis yang tepat sangatlah penting. Oleh karena itu, Anda perlu memilih strategi dengan hati-hati. Lantas, apa saja jenis-jenisnya?
Berikut lima jenis strategi merger bisnis yang layak Anda pertimbangkan, lengkap dengan keuntungan dan tantangannya.
1. Vertical M&A Strategy
M&A merupakan singkatan dari “merger” dan “akuisisi”, yaitu istilah dalam dunia bisnis dan keuangan yang merujuk pada penggabungan dua perusahaan (merger) atau pengambilalihan satu perusahaan oleh perusahaan lain (akuisisi).
Strategi M&A Vertikal sendiri adalah jenis merger yang terjadi antara dua perusahaan yang beroperasi di tingkat berbeda dalam rantai pasokan yang sama. Ini adalah jenis merger bisnis yang biasanya dilakukan jika perusahaan di industri hulu akan memasuki industri hilir; begitu pun sebaliknya.
Keuntungan:
- Profit lebih tinggi.
- Kontrol kualitas lebih baik.
- Biaya operasional lebih rendah.
- Peningkatan efisiensi operasional.
Tantangan:
- Peningkatan biaya birokrasi.
- Budaya perusahaan yang kontras.
- Risiko regulasi dan antitrust (monopoli).
- Potensi kehilangan anggota tim utama karena peran digabungkan.
2. Horizontal M&A Strategy
Strategi M&A Horizontal adalah strategi merger antara dua perusahaan/bisnis yang beroperasi dalam industri yang sama dan memutuskan bergabung untuk menghilangkan persaingan.
Keuntungan:
- Peningkatan pendapatan.
- Jangkauan pasar lebih luas.
- Diversifikasi produk dan layanan.
- Kompetisi lebih sedikit/mengurangi saingan.
Tantangan:
- Mobilitas bisnis berkurang.
- Peningkatan pengawasan regulasi.
- Kurangnya kontrol atas pengambilan keputusan.
- Penurunan value kepada pelanggan dibandingkan sebelumnya.
3. Conglomerate M&A Strategy
Merger Konglomerat adalah merger antara dua perusahaan atau lebih yang memiliki kegiatan bisnis dalam industri berbeda atau tidak terkait.
Keuntungan:
- Diversifikasi bisnis.
- Pendapatan lebih tinggi.
- Pangsa pasar lebih besar.
Tantangan:
- Kurang efisien.
- Budaya tempat kerja yang berlawanan.
- Perubahan nilai-nilai inti bisnis (dapat menyebabkan gesekan dengan pelanggan dan pemangku kepentingan).
4. Market Extension M&A Strategy
Merger Ekstensi Pasar adalah jenis strategi merger antara dua perusahaan atau lebih yang memproduksi produk sama di pasar berbeda. Tujuannya adalah memperluas area pasar dan memperkuat jaringan pemasaran.
Keuntungan:
- Basis klien lebih besar.
- Jangkauan pasar lebih luas, berpotensi internasional.
- Diversifikasi pendapatan (pendapatan datang dari berbagai wilayah/segmen pasar).
Tantangan:
- Potensi timbulnya utang.
- Persyaratan modal lebih tinggi.
- Lebih banyak tanggung jawab bisnis.
5. Product Extension M&A Strategy
Merger Ekstensi Produk adalah jenis strategi merger antara dua perusahaan atau lebih untuk meluaskan lini produk masing-masing. Strategi ini berbeda dengan Merger Ekstensi Pasar. Pasalnya, alih-alih mencoba menjangkau pasar baru, strategi ini berupaya untuk mendiversifikasi produk/layanan.
Keuntungan:
- Sumber daya bersama.
- Biaya operasional lebih rendah.
- Basis pelanggan yang diperluas.
Tantangan:
- Kekacauan atau kebingungan pasar.
- Kurangnya efisiensi dalam produksi dan pemasaran.
- Integrasi produk yang kompleks (risiko kesulitan menyatukan produk secara teknis maupun pemasaran).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa setiap jenis strategi merger bisnis memiliki keuntungan dan tantangannya tersendiri. Nah, jika Anda mencari solusi bisnis yang efektif, termasuk dalam hal strategi merger dan akuisisi, maka Elmar Konsultan Bisnis Indonesia merupakan pilihan terbaik.
Dengan reputasi tepercaya dan andal, dijamin kebutuhan bisnis Anda dapat terpenuhi dengan layanan yang profesional dan berkualitas dari Elmar Konsultan Bisnis Indonesia!
5 Jenis Strategi Merger Bisnis: Keuntungan dan Tantangannya Read More »


